Semarang (Noun) Kota
Sejarah yang penuh dengan anugrah kalau kata Serempet Gudal dalam lagu
Semarangannya. Ibu kota provinsi Jawa Tengah ini memiliki sejarah yang cukup
panjang. Bukti otentiknya adalah banyaknya bangunan kuno yang tersebar di Kota
ini, Lawang Sewu, Gereja Blenduk, Gedung Sarekat Islam, dan masih banyak lagi
bangunan kuno lainnya.
Berbicara masalah julukan
Kota Merah yang melekat pada Kota Semarang ini kita akan kembali lagi ke zaman
perjuangan kemerdekaan dahulu, saya akan sedikit mem-flashback kembali
kenapa Semarang mendapat julukan tersebut.
Semarang memang menarik
beberapa para kaum kiri yang sebagai tempat perjuangan, siapa yang tidak kenal
Semaoen, Sneevliet, Tan Malaka dan banyak lagi lainnya. Entah kenapa kota ini
dipilih menjadi poros perjuangan progresif, salah satu organisasi progresif
revolusioner adalah Sarekat Islam Cab Semarang yang mana di ketuai oleh
Semaoen. Cabang Semarang menjadi salah satu sorotan karena beberapa tokoh
revolusioner yang mulai membuka pikirannya memasukkan paham komunis kedalam
perjuangan menuju kemerdekaan ini. Di cabang Semarang ini pula munculnya
pemogokkan pekerja terbesar di Asia Tenggara pada waktu itu.
http:syunantyoadi.files.wordpress.com |
Salah satu peninggalan sejarah Kota Merah yang menjadi
saksi bisu perjuangan adalah Gedung Sarekat Islam yang terletak di Kp Ligu
Selatan, Sambirejo, Semarang.
Nasib gedung ini dulu tidak
mendapat perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sekarang setelah
diangkat kembali gedung ini oleh beberapa orang penggiat sejarah gedung ini
akhirnya di renovasi.
Sebelum di renovasi gedung
ini tidak terawat dan bahkan ingin dirobohkan oleh warga sekitar dengan alasan
akan di bangun gedung baru atau yang sejenisnya.
Saya pun pernah menengok
gedung tersebut ketika akan di renovasi, agenda tilik (Red. Mengunjungi)
gedung SI yang diadakan oleh Komunitas Lopen Semarang dan Komunitas Penggiat
Sejarah. Berikut foto yang bisa saya dapat.
Dan ini adalah foto dulu
kini yang di buat oleh Komunitas Lopen Semarang
sungguh aura perjuangan di
Gedung ini masih terasa, karena saya lebih mengenal Sarekat Islam melalui buku
dan saya mencoba merasakan semangat perjuangan itu dalam gedung tersebut.
Berbicara mengenai Kota
Merah ini saya pernah bertemu dengan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang datang ke Semarang dalam kegiatan organisasi, dia kemudian bertanya ke
saya “Bagaimana perjuangan mahasiswa di Semarang? Apakah geloranya masih sama
dengan para tokoh yang dulu berjuang di Kota ini?”. Saya hanya bisa menjawab “Semarang
kini menjadi kota abu-abu bung !!”.
Ini adalah Foto Gedung SI pasca direnovasi
Sindo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar