SEMARANG, KOMPAS.com — Para mahasiswa menilai, Indonesia sedang masuk perangkap liberalisasi dunia. Keputusan Indonesia dalam ASEAN Summit sudah jelas, yakni liberalisasi perdagangan barang, liberalisasi sektor keuangan dan investasi, serta liberalisasi perdagangan jasa dan tenaga kerja.
Demikian diungkapkan Soli Irmanto, koordinator aksi unjuk rasa mahasiswa, yang memprotes pelaksanaan ASEAN Summit. Setidaknya 50 aktivis dari serikat mahasiswa Indonesia itu menggelar unjuk rasa di bundaran Universitas Diponegoro, Senin (30/5/2011), untuk memprotes komersialisasi pendidikan sebagai konsekuensi keputusan ASEAN Summit.
"Dunia pendidikan tak bisa lepas dari keputusan itu. Karenanya, kami mendesak pemerintah untuk merealisasikan pendidikan gratis dari TK hingga perguruan tinggi," kata Soli.
Selain pendidikan gratis, pemerintah harus memiliki niat baik untuk menghapus komersialisasi pendidikan. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah menghapus undang-undang sistem pendidikan nasional.
"Dengan kondisi sekarang ini dipastikan bahwa ada upaya pemiskinan secara permanen sebab orang-orang miskin tak lagi bisa sekolah atau menempuh pendidikan berkualitas," tambah Soli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar